Rakorev Pembangunan sampai dengan Triwulan III Tahun 2022 Kabupaten/Kota se-Sulut, Rabu (16/11/2022) |
Pada kesempatan itu, Gubernur Olly mengajak bupati dan wali kota se Sulut untuk memperkuat sinergi dan koordinasi dalam menyikapi permasalahan daerah.
Olly menyampaikan, pentingnya sinergi dan koordinasi baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota untuk memperkuat strategi dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi global yang diprediksi akan terjadi di tahun-tahun mendatang.
Olly menyampaikan, pentingnya sinergi dan koordinasi baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota untuk memperkuat strategi dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi global yang diprediksi akan terjadi di tahun-tahun mendatang.
Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada kemiskinan. Ada sejumlah poin penting yang harus menjadi perhatian seluruh kepala daerah, yakni masalah inflasi yang memiliki korelasi dengan kemiskinan.
“Inflasi di daerah kita rata-rata disebabkan oleh kelompok bahan makanan. Olehnya, ketersediaan dan distribusi barang terutama produk pertanian agar mendapat perhatian,” ungkapnya.
Top eksekutif Sulut ini mengungkapkan enam langkah konkrit atau aksi yang perlu dilakukan oleh masing-masing daerah dalam penanganan inflasi.
“Yaitu melaksanakan operasi pasar, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, dorong gerakan menanam, serta merealisasikan belanja tidak terduga (BTT) dan dukungan transportasi di daerah kepulauan dari APBD,” jelasnya.
Ia juga menyebut komitmen menghapus kemiskiman ekstrem yang menjadi target pemerintah pusat hingga nol persen di 2024.
“Seluruh kabupaten/kota untuk berperan aktif dalam upaya pencapaian target tersebut,” harapnya.
Mantan legislator senayan ini mengingatkan kabupaten/kota untuk mendata kembali keberadaan masyarakat miskin di masing-masing daerah.
“Cari tahu secara pasti akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya kemiskinan ekstrem tersebut, dan mengambil tindakan yang tepat untuk menanggulanginya,” pesan Gubernur Sulut dua periode ini.
Begitu juga dalam mengantisipasi krisis dengan mewujudkan ketahanan/kedaulatan pangan. Terkait hal ini, katanya, diharapkan masing-masing kabupaten/kota agar melakukan perhitungan secara pasti kebutuhan pangan di daerahnya, dan berupaya untuk dapat menyiapkan kebutuhan pangan masyarakat di wilayahnya.
“Kita targetkan ke depan untuk secara bersama-sama dapat mewujudkan kedaulatan pangan di Provinsi Sulawesi Utara melalui program Marijo ba Kobong agar terus digalakkan,” harapnya.
Orang nomor satu di Sulut ini juga mengapresiasi kegiatan Rakorev yang diinisasi Bappeda Sulut yang dapat menjadi wadah dalam memberikan masukan untuk pembangunan, keamanan hingga investasi di daerah.
Turut hadir pada Rakorev ini Wakil Gubernur Steven Kandouw, Forkopimda Sulut, stakeholder, bupati/wali kota, pejabat eselon II Pemprov Sulut dan instansi terkait di kabupaten/kota. (*/jovi)