 |
| Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado Prof Berty Sompie bersama jajaran saat menyambut Tim KPK dan Tim Kemendikbudristek dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev), Senin (13/3/2023). Foto: Istimewa |
MANADO, dikanal.com - Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menerima kunjungan Tim KPK RI dan Inspektorat Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Senin (13/3/2023).
Rektor Unsrat Prof Dr Ir Oktovian Berty Alexander Sompie MEng IPU didampingi sejumlah pejabat di antaranya Wakil Rektor, Karo, Dekan Fakultas Kedokteran, Dekan Fakultas Teknik, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta UPT TIK menyambut kedatangan Tim KPK RI dan Inspektorat Kemendikbudristek di ruang rapat rektor.
Kedatangan Tim KPK Bidang Monitoring dan Evaluasi (Monev) serta Tim Inspektorat Kemendikbudristek adalah untuk memantau langsung proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2022/2023.
“Terima kasih atas kunjungan kedua tim di Unsrat dan saya sangat mendukung tugas monev (Monitoring dan Evaluasi) tersebut, khususnya untuk proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2022/2023,” ujar Prof Berty Sompie.
Tak lupa, pada kesempatan tersebut Rektor Berty Sompie memaparkan proses dan penetapan penerimaan mahasiswa beberapa tahun lalu.
Diakuinya, sekitar tahun 2017 dan 2018 ada sekitar 4 orang pegawai Unsrat yang akhirnya harus mendapat sanksi yang berat, yakni pemecatan karena kedapatan jadi ‘calo’ penerimaan mahasiswa baru.
“Pastinya, pemecatan tersebut bukti komitmen Unsrat agar penerimaan mahasiswa secara obyektif dan transparan,” pungkasnya.
Sementara Koordinator Tim Monev KPK, Syahdu Winda menyebut bahwa selama sepekan ke depan, di samping monev penerimaan mahasiswa baru tahun sebelumnya, fokus pihaknya juga untuk meminta masukan perbaikan regulasi penerimaan mahasiswa baru ke depan secara obyektif dan transparan.
Di pihak lainnya, Koordinator Tim inspektorat, Ridwan mengharapkan agar ke depan tidak ada lagi “oknum orang dalam” yang coba-coba menjadi ‘calo’.
Adapun pimpinan Unsrat dalam beberapa kesempatan selalu mengimbau agar masyarakat jangan pernah percaya isu bantuan masuk Unsrat oleh oknum tertentu dan memaksakan diri masuk menjadi mahasiswa Unsrat. (jovi/*)
